Tuesday, November 30, 2010

Surat Untuk Ibu

Bu Sally segera bangun ketika melihat
dokter bedah keluar dari kamar operasi.
Dia bertanya dengan penuh harapan:
Bagaimana anakku?
Apakah dia dapat disembuhkan? Kapan
saya boleh menemuinya? Dokter bedah menjawab, "Saya sudah
berusaha sebaik mungkin, tapi
sayangnya anak ibu tidak tertolong"
Bu Sally bertanya dengan hati remuk,
"Mengapa anakku yang tidak berdosa
bisa terkena kanker? " Apa Tuhan sudah tidak peduli lagi? Di
mana Engkau Tuhan ketika anak laki-
lakiku membutuhkanMu ?
Dokter bedah bertanya, "Apa Ibu ingin
bersama dengan anak ibu selama
beberapa waktu? Perawat akan keluar untuk beberapa menit sebelum
jenazahnya dibawa ke universitas. "
Bu Sally meminta perawat tinggal
bersamanya saat dia akan
mengucapkan selamat jalan kepada
anak lelakinya. Dengan penuh kasih dia mengusap
rambut anaknya yang hitam itu. "Apa
ibu ingin menyimpan sedikit rambutnya
sebagai kenangan?" perawat itu
bertanya.
Bu Sally mengangguk.. Perawat memotong sedikit rambut dan
menaruhnya di dalam kantung plastik
untuk disimpan.
Ibu Sally berkata, Jimmy anakku ingin
mendonorkan tubuhnya untuk diteliti di
Universitas. Dia mengatakan mungkin dengan cara
ini dia dapat menolong orang lain yang
memerlukan.
"Awalnya saya tidak membolehkan tapi
Jimmy menjawab, 'Ma, saya kan sudah
tidak membutuhkan tubuh ini setelah mati nanti. Mungkin tubuhku dapat
membantu anak lain untuk bisa hidup
lebih lama dengan ibunya.. "
Bu Sally terus bercerita, "Anakku itu
memiliki hati emas. Jimmy selalu
memikirkan orang lain. Selalu ingin membantu orang lain selama dia bisa
melakukannya.. "
Bu Sally meninggalkan rumah sakit
setelah menghabiskan waktunya
selama enam bulan di sana untuk
merawat Jimmy. Dia membawa kantung yang berisi
barang-barang anaknya. Perjalanan
pulang sungguh sulit baginya. Lebih sulit
lagi ketika dia memasuki rumah yang
terasa kosong. Barang-barang Jimmy
ditaruhnya bersama kantung plastik yang berisi segenggam rambut itu di
dalam kamar anak lelakinya. Dia
meletakkan mobil mainan dan barang-
barang milik pribadi Jimmy, anaknya, di
tempat Jimmy biasa menyimpan
barang-barang itu. Kemudian dibaringkan dirinya di tempat
tidur. Dengan membenamkan wajahnya
pada bantal, dia menangis hingga
tertidur.
Di sekitar tengah malam, bu Sally
terjaga. Di samping bantalnya terdapat sehelai surat yang terlipat.
Surat itu berbunyi: "Mama tercinta, Saya
tahu mama akan kehilangan saya; tetapi
saya akan selalu mengingatmu ma dan
tidak akan berhenti mencintaimu
walaupun saya sudah tidak bisa mengatakan 'Aku sayang mama'.
Saya selalu mencintaimu bahkan
semakin hari akan semakin sayang
padamu ma. Sampai suatu saat kita
akan bertemu lagi.
Sebelum saat itu tiba, jika mama mau mengadopsi anak lelaki agar tidak
kesepian, bagiku tidak apa-apa ma.. Dia
boleh tidur di kamarku dan bermain
dengan mainanku.
Tetapi jika mama memungut anak
perempuan, mungkin dia tidak melakukan hal-hal yang dilakukan oleh
kami, anak lelaki.
Mama harus membelikannya boneka
dan barang-barang yang diperlukan
oleh anak perempuan. Jangan sedih
karena memikirkan aku ma. Tempat aku berada sekarang begitu indah. Kakek
dan nenek sudah menemuiku begitu aku
sampai di sana dan mereka
menunjukkan tempat-tempat yang
indah.
Tapi perlu waktu lama untuk melihat segalanya disana... Malaikat itu sangat
pendiam dan tampak dingin. Tapi saya
senang melihatnya terbang. Dan apa
mama tahu apa yang kulihat? Yesus
tidak terlihat seperti gambar-gambar
yang dilukis manusia. Tapi, ketika aku melihat-Nya, aku yakin Dia adalah
Yesus.......
Yesus sendiri mengajakku menemui
Allah Bapa! Tebak ma apa yang terjadi?
Aku boleh duduk di pangkuan Bapa dan
berbicara dengan-Nya seolah-olah aku ini orang yang sangat penting.
Aku menceritakan kepada Bapa bahwa
aku ingin menulis surat kepada mama
untuk mengucapkan selamat tinggal dan
kata-kataku yang lain. Namun aku sadar
bahwa hal ini pasti tidak diperbolehkan Nya. Tapi mama tahu, Allah sendiri
memberikan sehelai kertas dan pensil-
Nya untuk menulis surat ini kepada
mama tersayang. Saya pikir malaikat
Gabriel akan mengirimkan surat ini
kepadamu ma. Allah mengatakan akan menjawab
pertanyaan mama ketika mama
bertanya 'Di mana Allah pada saat aku
membutuhkan-Nya?'
Allah mengatakan Dia berada bersama
diriku seperti halnya ketika putera-Nya Yesus disalib. Dia ada di sana ma, dan
dia selalu berada bersama semua anak.
Ngomong-ngomong, tidak ada orang
yang dapat membaca apa yang aku tulis
selain mama sendiri. Bagi orang lain,
surat ini hanya merupakan sehelai kertas kosong. Luar biasa kan ma?
Sekarang saya harus mengembalikan
pensil Bapa yang aku pinjam.
Bapa memerlukan pensil ini untuk
menuliskan nama-nama dalam Buku
Kehidupan.. Malam ini aku akan makan bersama
dengan Yesus dalam perjamuan-Nya...
Aku yakin makanannya akan lezat
sekali.. Oh, aku hampir lupa
memberitahukanmu ma. Aku sudah
tidak kesakitan lagi. Penyakit kanker itu sudah hilang. Aku senang karena aku
tidak tahan merasakan sakit itu dan
Bapa juga tidak tahan melihat aku
kesakitan. Itulah sebabnya mengapa Dia
mengirim Malaikat Pembebas untuk
menjemputku. Malaikat itu mengatakan bahwa diriku merupakan kiriman
istimewa! Bagaimana ma?
Salam kasih dari Allah Bapa, Yesus &
aku.
(Setan akan menghalangi surat ini)
Sempatkan diri anda selama 60 detik saja untuk meneruskan surat ini dan
anda akan menyelamatkan banyak
orang yang percaya untuk saling
mendoakan. Kemudian heninglah
sebentar dan rasakan bagaimana Roh
Kudus bekerja dalam hidup anda agar anda melaksanakan perbuatan yang
dikehendaki oleh Bapa
"Ketika anda jatuh, Tuhan akan
membangkitkan anda."

Saturday, January 30, 2010

"Legenda kapal hantu Flying Dutchman"

Peristiwa pada bulan Maret 1939,pantai di False Bay,dekat Cape Town,penuh dengan orang-orang yang berjemur dan berenang.Tiba-tiba sebuah kapal layar terlihat di teluk.Kapal ini memasang sayap penuh,tetapi tidak ada angin sehembus pun.Bagaimana bisa begitu?
Lebih dari 100 orang menyaksikan munculnya kapal ini.Beberapa menit kemudian kapal ini lenyap.Mungkinkah ini kapal hantu termashur,"Flying Dutchman",yang dikabarkan dikutuk untuk melayari tujuh samudera sampai akhir zaman?
Legenda ini dimulai dengan Hendrik van Decken,nahkoda kapal Belanda yang berlayar dari Negeri Belanda ke Kepulauan Nusantara.Kapal Flying Dutchman diserang badai dahsyat di Tanjung Pengharapan dan awak memohon kepada van Der Decken untuk kembali.Nahkoda menolak,mengatakan dia akan memutari Tanjung "atau terkutuk selamanya".Setelah kapal akhirnya kalah dalam pertarungan dengan unsur alam,van der Decken terkutuk bersama awak kapalnya untuk melayarkan kapalnya sampai akhir zaman.Dan sejak saat itu legenda kapal hantu "The Flying Dutchman" menyebar luas hampir di seluruh dunia.

"Kutipan buku The Great Mysteries,hal 28"